Gempol Tegaskan Sekolah Tangguh Iklim Lewat Sarasehan SPAB Batch 1

Sekolah Aman Bukan Wacana, Tapi Gerakan Nyata!

Pasuruan, Seputarperistiwanews.com — Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim dan risiko bencana yang mengintai lingkungan pendidikan, Kecamatan Gempol mengambil langkah strategis dan berani: menyelenggarakan Sarasehan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk Perubahan Iklim, Batch 1. Kegiatan ini bukan sekedar seremoni, melainkan deklarasi aksi nyata. sekolah harus siap, anak-anak harus aman, dan pendidikan harus berdaya. Senin (27/10)

Bertempat di area Lumbung Pangan Desa Kejapanan, kegiatan ini menghadirkan semangat kolaborasi lintas sektor. Para kepala sekolah, tokoh daerah, dan pemangku kepentingan duduk bersama dalam satu forum strategis untuk membangun satuan pendidikan yang adaptif, responsif, dan berwawasan lingkungan.

Sarasehan SPAB Batch 1 di Kecamatan Gempol menjadi forum strategis yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas kepala sekolah dan lembaga pendidikan dalam menerapkan prinsip Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), sekaligus memberikan motivasi dan arahan teknis pembentukan SPAB di tiap sekolah.

Kegiatan ini juga bertujuan menguatkan kompetensi pendidik dan peserta didik dalam menghadapi potensi kebencanaan serta mendorong pelaksanaan mitigasi dan simulasi kesiapsiagaan di lingkungan sekolah.

Sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan acara ini, yang diperkuat oleh kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Samsul Hidayat, Ketua Komisi IV DPRD Andri Wahyudi, Kepala BPBD H. Sugeng Hariyadi, perwakilan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata, Sekcam Gempol Majidah, Saiful dari KRI, CSR PT Tirta Investama (AQUA), Tim TAGANA Rajawali, Pokdarwis & BUMDes Satria Majura, serta seluruh kepala sekolah se-Kecamatan Gempol.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, bersama Anggota Komisi IV DPRD, Andri Wahyudi (AW), menegaskan komitmen legislatif untuk mendukung SPAB secara berkelanjutan. Mereka menyampaikan bahwa DPRD akan menyiapkan regulasi, program, dan alokasi anggaran khusus guna memperkuat penerapan SPAB di seluruh lembaga pendidikan.

“Kami melihat SPAB bukan hanya sebagai program teknis, tapi sebagai investasi masa depan. Regulasi dan anggaran akan kami dorong agar gerakan ini tidak berhenti di wacana, tapi menjadi sistem yang hidup di setiap sekolah,” tegas keduanya.

Pernyataan ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan lokal, sekaligus sinyal kuat bahwa SPAB akan menjadi bagian integral dari pembangunan daerah yang berorientasi pada keselamatan, keberlanjutan, dan ketangguhan generasi muda.

Pendidikan Harus Siap Hadapi Iklim. Kepala Desa Kejapanan, Randi Saputra, turut menyuarakan harapan:

“Harapan kami dengan adanya giat pagi hari ini, bisa memberikan pemahaman terkait kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir ini di lembaga pendidikannya masing-masing,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa sekolah bukan hanya ruang belajar, tetapi juga benteng perlindungan pertama bagi generasi muda. Sarasehan ini menjadi titik tolak transformasi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara sosial dan ekologis.

Dengan semangat gotong royong dan komitmen lintas sektor, Sarasehan SPAB Batch 1 Gempol membuktikan: sekolah aman bukan sekadar wacana—ini adalah gerakan nyata yang dimulai hari ini, untuk masa depan yang lebih siap dan selamat.

SPAB — Salam Tangguh, Salam Selamat!

#SekolahAman #BelajarNyaman #PrestasiGemilang


(ARYA)

Lebih baru Lebih lama