Kekeluargaan Warnai Pengajian dan Sholawatan di Kelurahan Latek
Pasuruan, Seputarperistiwanews.com — Dalam balutan semangat kemerdekaan yang masih terasa hangat, Kelurahan Latek sukses menggelar acara Pengajian dan Sholawatan sebagai bagian dari Tasyakuran Tegal Deso dan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Bertempat di aula kantor kelurahan, kegiatan ini mengusung tema “Menjalin Silaturahmi dengan Semarak Kekeluargaan”, yang menjadi simbol kuat akan pentingnya kebersamaan di tengah masyarakat. Rabu (20/8)
Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti halaman Kantor Kelurahan Latek saat acara Pengajian dan Sholawatan digelar dalam rangka Tasyakuran Tegal Deso dan peringatan HUT RI ke-80, secara langsung dihadiri oleh Fathurrahman, S.E., M.M., Camat Bangil, suasana ini menjadi magnet bagi berbagai kalangan, dihadiri oleh tokoh masyarakat, jajaran Forkopimcam, serta unsur TNI dan Polri. Turut hadir Komandan Koramil 0819/10 Bangil, Kapten Arm W. Fauzan, dan Kapolsek Bangil, Kompol Slamet Prayitno, S.H., yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan bernuansa spiritual dan kebangsaan ini.
Kepala Kelurahan Latek, Sujarno, S.T., dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan acara. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari panitia hingga warga yang turut serta menyukseskan kegiatan.
“Meski agenda bulan Agustus begitu padat, semangat kita untuk menyemai rasa syukur dan cinta tanah air tidak pernah surut,” ujarnya dengan penuh haru.
Kehadiran para tokoh dan antusiasme warga menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kekeluargaan masih menjadi fondasi kuat dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Latek.
“Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan acara ini. Semoga segala amal baik kita diterima oleh Allah SWT, dan semoga kita semua diberi kekuatan serta kesehatan untuk melanjutkan rangkaian kegiatan hingga akhir bulan ini,” ujar Sujarno dengan penuh haru.
Kapolsek Bangil, Kompol Slamet Prayitno, S.H., turut memberikan sambutan hangat. Ia menyampaikan rasa bangga atas pelestarian tradisi Tegal Deso yang menjadi warisan budaya lokal. Dalam pesannya, ia berharap agar kegiatan semacam ini terus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas.
“Tradisi ini bukan hanya memperkuat budaya, tapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga. Semoga Kelurahan Latek senantiasa diberi keberkahan dan semangat untuk terus menjaga nilai-nilai luhur bangsa,” tuturnya.
Menggali Akar Sejarah: “Babad Deso” Latek
Salah satu momen berkesan dalam gelaran Tegal Deso di Kelurahan Latek adalah penyampaian cikal bakal sejarah desa atau “Babad Deso”, yang disampaikan dengan penuh semangat oleh Wiwit Istighfarini. Dalam sesi tersebut, Wiwit mengajak "POKMAS Srikandi Latek", seluruh hadirin untuk menengok kembali jejak langkah para pendahulu yang telah meletakkan fondasi kehidupan masyarakat Latek.
Dengan gaya tutur yang hangat dan narasi yang mengalir, Wiwit memaparkan bagaimana Kelurahan Latek tumbuh dari sebuah komunitas kecil yang sarat nilai gotong royong, hingga menjadi wilayah yang dinamis dan penuh semangat kebersamaan seperti saat ini. Ia menekankan pentingnya mengenali asal-usul desa sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai pijakan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Penyampaian “Babad Deso” ini bukan sekadar kilas balik sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bahwa identitas dan kekuatan masyarakat terletak pada akar budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Sentuhan Kepedulian dalam Semarak Tegal Deso, yang sarat dengan nilai kebersamaan dan spiritualitas, di Kelurahan Latek tak hanya menjadi ajang silaturahmi dan syukur atas kemerdekaan, tetapi juga menjadi wadah berbagi kasih kepada sesama. Sebagai wujud kepedulian sosial, panitia menyisipkan momen pemberian bingkisan santunan kepada kaum dhuafa, yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat yang hadir.
Pemberian santunan ini menjadi simbol nyata bahwa semangat kemerdekaan tak hanya dirayakan dengan upacara dan hiburan, tetapi juga dengan aksi nyata yang menyentuh hati. Para penerima tampak haru dan bersyukur, sementara para tokoh yang menyerahkan bingkisan melakukannya dengan penuh kehangatan dan rasa hormat.
Momen ini memperkuat pesan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kebahagiaan dan perhatian, tanpa memandang latar belakang. Di tengah semarak acara, nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas tetap menjadi pusat dari denyut kehidupan masyarakat Kelurahan Latek.
Suasana malam semakin syahdu dengan kehadiran Dr. Drs. KH. Asmuni Zain, M.Pd.I sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak warga untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dan menjaga ukhuwah sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama, menyatukan harapan dan rasa syukur dalam satu ikatan spiritual. Kelurahan Latek bukan hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat fondasi kekeluargaan yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakatnya.
(ARYA)