Pasuruan, Seputarperistiwanews.com - Dalam atmosfer yang membara oleh semangat nasionalisme, warga dari dua wilayah perbatasan, Latek dan Mojoparon, memadati lapangan Dusun Krikilan, Kabupaten Pasuruan, malam ini. Mereka hadir dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 melalui sebuah pengajian umum bertajuk “Mempererat Kerukunan dan Memperkokoh Persatuan”.
Kyai Kera Sakti Mengguncang Panggung Dakwah: Seruan Tegas Menjaga Waktu Sholat
Dalam suasana malam yang penuh hikmah di lapangan Dusun Krikilan, Kabupaten Pasuruan, sosok fenomenal Kyai Kera Sakti kembali mencuri perhatian publik. Dengan gaya ceramahnya yang khas lugas, jenaka, namun sarat makna, Kyai Kera Sakti mengguncang panggung dakwah dan menyentuh hati jamaah yang hadir.
“Jangan tunda-tunda sholat. Kalau azan sudah berkumandang, itu panggilan langsung dari Allah. Siapa kita kalau berani menunda panggilan-Nya?” tegas kyai disambut takbir dan anggukan penuh kesadaran dari para jamaah.
Pesan ini bukan sekadar nasihat, melainkan seruan spiritual yang menggugah kesadaran umat untuk kembali menata hubungan dengan Sang Pencipta. Kyai Kera Sakti menekankan bahwa menyegerakan sholat bukan hanya soal disiplin, tapi juga bentuk cinta dan penghormatan terhadap waktu yang telah Allah tetapkan.
“Kemerdekaan bukan hanya soal sejarah, tapi tentang bagaimana kita menjaga hati tetap bersatu dalam keberagaman.”
Seruan tersebut disambut takbir dan tepuk tangan meriah, menandakan bahwa pesan persatuan masih menjadi denyut nadi masyarakat.
Acara ini digagas oleh Paguyuban Pemuda Arek Krikilan (PPA) bersama pemuda RW.01 Kelurahan Latek. Kolaborasi lintas wilayah ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih hidup dan mengakar kuat.
Dalam sambutannya, H. Moh. Soleh, Kepala Desa Mojoparon, menyampaikan apresiasi mendalam:
“Kegiatan ini sukses dan lancar berkat semangat gotong royong para pemuda. Ini bukti nyata bahwa generasi muda kita peduli terhadap nilai-nilai persatuan.”
Ketua PPA, Ilham Iswahyudi, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga:
“Saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh warga Desa Krikilan dan Latek atas dukungan dan partisipasinya sehingga acara malam ini dapat berjalan dengan lancar.”
Ia juga menegaskan komitmen PPA untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menjaga kekompakan antaranggota.
Acara ditutup dengan doa bersama, mengalirkan harapan agar semangat kemerdekaan terus menyala di hati setiap warga. Malam itu, Mojoparon bukan hanya merayakan sejarah, tapi menulis babak baru tentang harapan, kerukunan, dan persatuan.
(ARYA)
.