PASURUAN, Seputarperistiwanews.com – Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, warga digemparkan oleh temuan mayat pria tergeletak bersimbah darah di halaman rumah kos. Korban, diketahui bernama Slamet Hariyono (32), tewas mengenaskan dengan luka bacok terbuka di perut dan siku tangan kiri. Kamis (3/7).
Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB dan sontak menggegerkan warga sekitar. Slamet diketahui hidup seorang diri di rumah kos tersebut dan dikenal sebagai sosok pendiam yang tidak pernah terlibat konflik serius di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, pagi itu nyawanya melayang setelah ditebas senjata tajam jenis celurit oleh tetangganya sendiri.
Pelaku pembacokan diketahui bernama Rizky (24), warga satu dusun yang tinggal tak jauh dari lokasi kos korban. Berdasarkan informasi yang dihimpun, usai melakukan aksinya, Rizky sempat pulang ke rumah. Ia disebut hendak menyerahkan diri, namun keburu diamankan oleh petugas Polsek Gempol yang lebih dahulu tiba di lokasi.
Kepala Desa Gempol, Akhmad Dwi Setiyono, membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Ia menyebut bahwa motif sementara mengarah pada dendam pribadi, meski hingga kini pihak berwenang belum mengungkapkan secara rinci bentuk hubungan ataupun konflik antara pelaku dan korban.
“Korban tewas karena dibacok pelaku menggunakan senjata tajam jenis celurit,” ungkapnya. "Dugaan awal motifnya dendam, tapi itu masih terus didalami penyidik," tambahnya.
Keterangan warga sekitar juga menunjukkan bahwa hubungan antara Slamet dan Rizky tidak pernah menunjukkan tanda-tanda perselisihan terbuka. Keduanya jarang berinteraksi, sehingga motif dendam pribadi ini masih menjadi tanda tanya besar. “Mereka jarang ngobrol, malah terkesan saling cuek,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Petugas dari Satreskrim Polres Pasuruan bersama tim Inafis langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk celurit yang diduga kuat digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Slamet. Situasi di sekitar lokasi sempat menjadi perhatian warga, namun berhasil dikendalikan demi kelancaran proses penyelidikan.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Porong, Sidoarjo, untuk keperluan otopsi dan penguatan bukti forensik. Sementara itu, pelaku telah diamankan di Mapolsek Gempol dan sedang menjalani pemeriksaan secara intensif.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, dalam keterangannya membenarkan bahwa kasus pembacokan ini sedang dalam penanganan pihak kepolisian.
"Dari hasil olah TKP, sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk senjata tajam jenis celurit yang digunakan pelaku," jelas Iptu Joko.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adimas Firmansyah, menyatakan bahwa penyidikan masih berlangsung untuk menggali lebih dalam motif dan latar belakang pembunuhan ini.
“Motifnya karena dendam, tapi kami masih terus mendalami keterangan dari pelaku dan saksi-saksi di sekitar,” ungkapnya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, serta menyerahkan seluruh proses hukum kepada aparat penegak hukum. Namun di balik seruan itu, kasus Slamet Hariyono menyisakan luka mendalam dan pekerjaan rumah besar bagi masyarakat dan pemerintah: membangun sistem pencegahan konflik yang lebih efektif, bahkan di ruang-ruang sosial yang tampak sunyi.
(Arya)