Pasuruan, Seputarperistiwanews.com — Dalam semangat menumbuhkan karakter kreatif dan mandiri, siswa kelas 6 Ki Budiman Sekolah Kreatif Muhammadiyah Bangil mengikuti kegiatan outsourcing bertema “Membuat Deo Spray Sendiri”. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (10/10) ini menjadi ajang pembelajaran berbasis praktik yang menyenangkan dan edukatif. Kamis (16/10)
Tiga kelas turut serta dalam kegiatan ini, yaitu Ki Bagus, Din Syamsuddin, dan Sudirman. Para siswa diajak memahami pentingnya perawatan diri, terutama di masa pra-remaja yang ditandai dengan perubahan hormon. Mereka belajar meracik deo spray alami menggunakan bahan-bahan yang aman bagi kulit.
Kegiatan ini menghadirkan guru tamu dari SMK Mutu Pandaan, Kak Aisyah Muthmainnah, yang membimbing siswa dalam proses pembuatan. Ia menekankan bahwa merawat diri adalah bagian dari hidup sehat dan mengenalkan bahan alami adalah langkah awal yang penting.
“Dengan membuat deo spray sendiri, siswa dapat belajar mengenali bahan alami yang aman sekaligus memahami cara penggunaannya secara efektif,” ujar Kak Aisyah.
Selama kegiatan, siswa tampak antusias mengikuti setiap tahapan: menakar bahan, hingga mendesain kemasan produk mereka. Proses ini menjadi ruang eksplorasi ide dan inovasi, memperlihatkan potensi kreatif yang luar biasa dari para siswa.
Azizah, wali kelas 6, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat siswa. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh sejak dini,” tuturnya.
Kepala Sekolah, Marisa Izzah, S.Pd., M.Pd., turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang mengedepankan praktik langsung.
“Kegiatan seperti ini sejalan dengan visi sekolah yang ingin menumbuhkan karakter mandiri dan kreatif pada diri siswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun langsung untuk memahami pentingnya menjaga diri dan lingkungan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Sekolah Kreatif Muhammadiyah Bangil menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif. Siswa diajak untuk memahami, mencoba, dan menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari—mewujudkan generasi yang kreatif, mandiri, dan peduli terhadap diri serta lingkungan.
(Muhammad Ali Reza)


