Langkah Strategis Menuju Ketahanan Pangan dan Lingkungan Berkelanjutan
Pasuruan, Seputarperistiwanews.com — Gerakan nyata menuju ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan, kini bergulir di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil. Tim Penggerak PKK Kelurahan Kalianyar bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Brawijaya (UB) menggelar sosialisasi teknologi Budikdamber (budidaya ikan dalam ember) dan biopori yang menyasar langsung rumah tangga sebagai pusat perubahan.
Bertempat di Pendopo Kelurahan Kalianyar, kegiatan yang berlangsung Selasa sore itu, menjadi sorotan publik sebagai bentuk kolaborasi lintas generasi yang menggabungkan inovasi akademik dengan semangat pemberdayaan komunitas. Puluhan kader PKK hadir mengenakan seragam resmi, mengikuti pelatihan intensif yang memperkenalkan dua teknologi sederhana namun berdampak besar.
Budikdamber, metode budidaya ikan lele dalam ember yang dipadukan dengan tanaman kangkung, diperkenalkan sebagai alternatif pangan bergizi yang hemat lahan dan bernilai ekonomi. Sementara itu, teknologi biopori ditawarkan sebagai solusi pengelolaan sampah organik yang mampu memperbaiki kualitas tanah dan mendukung siklus nutrisi alami.
Muhammad Thariiq Triwardony, koordinator mahasiswa KKN UB, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk langsung diterapkan di lingkungan rumah tangga.
“Budikdamber sangat praktis untuk kebutuhan dapur sehari-hari. Sementara biopori membantu mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Harapan kami, program ini bisa terus dilanjutkan oleh warga meski KKN telah usai,” ujarnya.
Lutfiyanti, S.E., Kepala Kelurahan yang selalu dampingi warga dalam setiap kegiatan, memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan dan berkelanjutan.
“Kami ingin warga memiliki keterampilan yang bisa meningkatkan daya saing, terutama dalam ternak lele yang ke depannya bisa menjadi tambahan ekonomi bahkan membuka lapangan kerja,” tuturnya.
Sesi praktik menjadi momen krusial dalam kegiatan ini. Peserta diajarkan cara membuat lubang biopori menggunakan alat sederhana serta teknik budikdamber yang mengintegrasikan ikan dan tanaman dalam satu wadah. Sistem ini tidak hanya efisien secara ruang, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung siklus nutrisi berkelanjutan.
Antusiasme peserta menunjukkan potensi besar penerapan teknologi ini di tingkat rumah tangga. Dengan dukungan lintas sektor, kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi sosial menuju masyarakat Kalianyar yang lebih mandiri, sehat, dan berdaya secara ekologis maupun ekonomi.
(Onyes/ARYA)