Surabaya, Seputarperistiwanews.com — Perwakilan Koordinator Korban Bumiputera 1912 Jawa Timur, Ariyadi yang akrab disapa Cak Ari, melakukan kunjungan dan audiensi ke Kantor Wilayah AJB Bumiputera 1912 Jawa Timur di Jalan Pucang Anom, Surabaya, pada Rabu (2/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, Cak Ari menyampaikan aspirasi dari para pemegang polis (pempol) yang sejak bertahun-tahun belum juga menerima penyelesaian klaim secara adil dan manusiawi.
Cak Ari, yang sejak tahun 2018 aktif mendampingi para korban, menyampaikan bahwa sebagian besar dari pempol telah menunggu haknya sejak tahun 2018. Bahkan, beberapa di antaranya telah meninggal dunia tanpa sempat menerima haknya.
“Setiap kebijakan yang diambil Bumiputera selalu menimbulkan kontroversi yang justru menyakiti hati para pempol. Padahal kami sudah membantu meringankan beban perusahaan dengan menerima Pemotongan Nilai Manfaat (PNM) sebesar 50%. Itu bukan angka kecil,” tegas Cak Ari.
Ia menambahkan, seharusnya pengorbanan pempol tersebut dibalas dengan komitmen pembayaran sisa klaim secara adil, bukan justru membuat mereka menunggu hingga 7 tahun hanya untuk menerima Rp1 juta.
Cak Ari juga mendesak agar manajemen AJB Bumiputera benar-benar menerapkan prinsip mutualitas, yakni milik bersama, dengan membuka transparansi data aset, penjualan aset, dan penggunaan anggaran kepada publik, bahkan jika perlu disampaikan melalui media massa.
Menanggapi aspirasi tersebut, Kepala Wilayah Bumiputera Jatim, Edi Soeryadi, menyampaikan permintaan maaf atas kebijakan pembayaran yang terkesan mendadak. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 103 ribu pempol ditambah 29 ribu pempol yang telah menerima Rp1 juta secara prorata, dengan asumsi adanya dana cadangan dari OJK.
“Kami akan meneruskan aspirasi ini ke Kantor Pusat, agar bisa dicarikan solusi bersama,” ujarnya.
Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan dan kejelasan lebih lanjut, para korban mengancam akan melakukan aksi terbuka dan mendesak negara untuk hadir memberikan solusi nyata bagi jutaan nasabah yang merasa terzolimi.
(Can/SPn)