Merajut Kebersamaan, Menguatkan Pelayanan Lintas Iman dan Kemanusiaan
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat semangat pelayanan di tengah tantangan kemanusiaan dan bencana alam yang semakin kompleks. Jambore yang digelar tiga hari ini diwarnai oleh apel kebangsaan, pelatihan tanggap darurat, simulasi bencana, serta diskusi lintas iman dan organisasi sosial.
Upacara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Komandan Korem 083 Baladika Jaya, Kolonel Inf Kohir, yang didampingi oleh Hj. Latifah Shohib Wakil Bupati Kabupaten Malang, ketua Majelis Agung GKJW Pendeta Natael Hermawan S.Si. MBA dan Sekretaris Umum Majelis Agung GKJW, Pdt. Dr. Agung Siswanto. Kehadiran tokoh militer, pemerintah, dan gereja dalam satu forum ini menjadi simbol kuat kebersamaan dalam tugas-tugas kemanusiaan dan kebangsaan.
Tak hanya diikuti relawan dari internal GKJW, jambore juga menggandeng sejumlah mitra strategis lintas agama dan organisasi kemasyarakatan, di antaranya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Caritas Paroki Malang (Katolik), Bagana NU Malang (Banser Tanggap Bencana - Nahdlatul Ulama), MDMC Muhammadiyah Jawa Timur (Muhammadiyah Disaster Management Center), PHDI Malang (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Berbagai ormas dan lembaga sosial di wilayah Malang.
Kolaborasi lintas iman ini menegaskan bahwa misi kemanusiaan adalah milik bersama. Di tengah ancaman bencana alam yang tidak memandang latar belakang siapa pun, kerja sama dan gotong royong menjadi kekuatan utama.
"Kami percaya bahwa pelayanan yang sejati adalah ketika kita mampu menanggalkan sekat-sekat perbedaan, lalu bersama-sama mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan," ujar Pdt. Dr. Agung Siswanto dalam sambutannya.
Suryono, salah satu peserta jambore, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. "Saya sangat mendukung diadakannya Jambore Relawan GKJW, karena ini bukan sekadar pelatihan kebencanaan, tetapi juga ajang merajut kebersamaan dan menguatkan pelayanan lintas iman serta kemanusiaan," jelasnya di sela-sela kegiatan
Selama jambore berlangsung, peserta mendapatkan pelatihan teknis kebencanaan, simulasi evakuasi, edukasi psikososial, serta dialog interaktif dengan narasumber dari BPBD dan lembaga-lembaga mitra. Kegiatan ini juga menjadi wahana pembentukan karakter relawan yang tangguh, inklusif, dan siap diterjunkan ke berbagai medan pelayanan.
Semangat “Gerak Bersama, Pulih Bersama” yang diusung dalam jambore ini menunjukkan bahwa GKJW, bersama mitra-mitranya, terus berkomitmen menjadi gereja yang responsif, terbuka, dan hadir nyata di tengah masyarakat.
(Suryono/Arya)