Siswa Kelas 1 SD Kreatif Muhammadiyah Bangil Belajar Membuat Kompos di Hutan Cempaka

“SIDIKSA: Siswa Cerdik Mengolah Sampah” Tanamkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini

Pasuruan, Seputarperistiwanews.com – Sebanyak puluhan siswa kelas 1 Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah Bangil mengikuti kegiatan pembelajaran luar kelas (outdoor learning) di Hutan Cempaka, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kamis (22/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari program SIDIKSA (Siswa Cerdik Mengolah Sampah), yang bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan sejak usia dini melalui praktik pembuatan kompos dari daun kering.

Kegiatan edukatif tersebut dilaksanakan dengan pendampingan wali kelas dan guru. Sebelum memulai praktik membuat kompos, para siswa diajak mengikuti permainan edukatif untuk meningkatkan semangat dan membangun suasana belajar yang menyenangkan.

Salah satu siswa, Arka, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. "Senang sekali… sebelum belajar membuat kompos ada game-nya!" ujarnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak pengelola Hutan Cempaka. Tohari, selaku guide lokal, menilai kegiatan ini sebagai langkah awal yang baik dalam edukasi pengelolaan sampah organik. “Alhamdulillah, adik-adik di sini sudah mau belajar tentang pengolahan sampah daur ulang, mulai dari membuat kompos hingga eco brick. Karena masih minim kesadaran warga dalam pengelolaan sampah, kami sangat senang adik-adik ini mau belajar dan berproses agar sampah bisa memberi manfaat bagi lingkungan,” jelasnya.

Kepala Sekolah SD Kreatif Muhammadiyah Bangil, Marisa Izzah, menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan nilai pendidikan karakter yang diusung sekolah. “Dengan adanya tema Siswa Cerdik Mengolah Sampah, kegiatan ini mampu menjadi pemantik semangat anak-anak dalam menjaga lingkungan. Pengolahan daun kering menjadi kompos diharapkan tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang berguna,” kata Marisa.

Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga mengalami langsung proses pengolahan sampah organik di lingkungan alami. Pembelajaran kontekstual di alam ini diharapkan menumbuhkan kepedulian lingkungan secara berkelanjutan.

(Reza SB./Arya)




Lebih baru Lebih lama