Potensi Wisata Desa Tompobulu Terus Digenjot Lewat Pelatihan

Makassar, Seputarperistiwanews.com — Sebanyak 30 warga dari Desa Bontomanurung dan Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mengikuti Pelatihan Pemandu Wisata Alam (PWA) yang digelar pada 23–28 Juni 2025 di Penginapan Arki, Desa Bontomanurung. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga sebagai pemandu wisata alam guna mendukung pengembangan potensi ekowisata desa. Minggu (29/6)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Wilayah VI dan dipandu langsung oleh dua widyaiswara, Siti Maryam dan P. Arman L. Peserta berasal dari berbagai unsur masyarakat, termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) bidang wisata.

Pelatihan resmi dibuka oleh perwakilan Balai P2SDM Wilayah VI, Musmirah Idris, S.T., M.T., didampingi Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung, Sukri, S.P., M.Si., serta Kepala Desa Bontomanurung, Mustakim.

Dalam sambutannya, Musmirah menjelaskan alasan pemilihan lokasi dan peserta pelatihan didasarkan pada besarnya potensi wisata alam yang belum tergarap optimal di wilayah Tompobulu. "Kami menyesuaikan kondisi masyarakat dan potensi alam sekitar dengan jenis pelatihan. Banyak kelompok masyarakat di bidang wisata yang perlu peningkatan kapasitas," jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Desa Bontomanurung, Mustakim, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam membangun kesadaran warga terhadap peluang wisata di sekitarnya. "Wilayah ini dikelilingi alam yang indah, dan sudah banyak pengunjung yang datang. Namun belum semua masyarakat siap menghadapi kunjungan tersebut. Bahkan beberapa kasus kecelakaan wisata sudah terjadi," ujarnya.

Kepala KPH Bulusaraung, Sukri, menambahkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan pariwisata lokal. "Kita perlu memetakan potensi wisata mulai dari lokasi kuliner, atraksi alam, hingga kegiatan edukatif, agar pembangunan wisata lebih terarah," jelasnya.

Pelatihan dilakukan secara intensif selama enam hari dengan metode partisipatif, mulai dari simulasi pemanduan, diskusi kelompok, hingga praktik langsung di lapangan seperti di lokasi Air Terjun Pung Bunga. Para peserta tampak antusias, terutama karena materi yang diberikan langsung dikaitkan dengan kondisi lapangan.

“Saya sangat senang, karena pelatihan ini tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung di lapangan. Materi identifikasi objek wisata sangat berguna bagi kami untuk bisa mengembangkan paket wisata yang lebih menarik," ungkap Ketua Pokdarwis sekaligus ketua kelas, mewakili peserta dalam sesi penutupan.

Pihak Balai P2SDM dalam penutupannya berharap ilmu yang diperoleh peserta dapat diteruskan kepada warga lain. “Jangan biarkan ilmu berhenti di ruang pelatihan. Kami berharap para peserta menjadi agen pengetahuan di tengah masyarakat,” tutup Musmirah Idris, yang juga menyampaikan harapannya agar pariwisata di Tompobulu menjadi penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan.

Melalui pelatihan ini, Kecamatan Tompobulu diharapkan menjadi salah satu destinasi ekowisata unggulan di Kabupaten Maros, yang dikelola langsung oleh masyarakat lokal dengan prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal.

(S. Riyadi/ARYA)

Lebih baru Lebih lama