Trigapala Yadika Tingkatkan Kapasitas Mahasiswa di Gunung Arjuna
Melibatkan kolaborasi dengan Sekolah Lingkungan Hidup Saunggalih, pelatihan ini bertujuan untuk membekali anggota muda Trigapala Yadika dengan pemahaman mendalam mengenai teknik analisis vegetasi—mulai dari identifikasi jenis tumbuhan, pengukuran kerapatan vegetasi, hingga evaluasi struktur ekosistem secara langsung di alam terbuka.
Ketua Umum UKM Trigapala Yadika, Leo Nardo Murtadho, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk mencetak mahasiswa pecinta alam yang tidak hanya mencintai, tetapi juga memahami dan mampu menjaga ekosistem secara ilmiah.
"Pelatihan analisis vegetasi ini merupakan bagian dari komitmen Trigapala dalam meningkatkan kapasitas anggota yang peduli terhadap lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membekali Anggota dengan keterampilan teknis dalam mengamati dan menganalisis vegetasi, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dan ilmiah dalam menjaga kelestarian alam."
Antusiasme para peserta tampak selama seluruh rangkaian kegiatan. Anisa Maulidiya, salah satu anggota muda yang mengikuti pelatihan ini, mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut memberinya wawasan baru.
"Saya jadi lebih paham bagaimana cara mengidentifikasi jenis tumbuhan, menghitung kerapatan vegetasi, dan menggunakan alat sederhana untuk pemetaan vegetasi di lapangan. Selain ilmu baru, saya juga merasakan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap alam yang tinggi di antara seluruh anggota."
Sementara itu, Siti Nurhaliza, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Trigapala Yadika, menambahkan bahwa pelatihan ini memperkuat keterhubungan antara teori akademik dan praktik di lapangan.
"Kegiatan ini memperkuat peran kami sebagai mahasiswa pecinta alam, bukan hanya dalam hal kecintaan terhadap alam, tetapi juga dalam kemampuan mengelola dan memahami kondisi ekosistem secara ilmiah. Harapannya, ke depan, kami bisa lebih aktif terlibat dalam kegiatan konservasi berbasis data dan penelitian lapangan."
Pelatihan Analisis Vegetasi ini menegaskan pentingnya pendidikan lingkungan berbasis ilmiah bagi generasi muda, terutama mahasiswa yang menjadi garda depan dalam menjaga kelestarian alam. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan akan tumbuh lebih banyak inisiatif konservasi yang berbasis data dan didorong oleh semangat kolaborasi antar komunitas.
(TRIGAPALA/ARYA)