Pasuruan, Seputarperistiwanews.com – Dalam semangat memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, menggelar kegiatan jalan sehat yang tak hanya meriah, tetapi juga sarat makna. Minggu pagi (10/8/2025), ratusan warga tumpah ruah di halaman kantor kelurahan, menyambut pagi dengan langkah penuh semangat dan senyum kebersamaan.
Sejak pukul 05.00 WIB, warga dari berbagai usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia, berkumpul untuk mengikuti acara ini dengan rute dan jarak tempuh sejauh ±1,5 kilometer. Jalur yang membentang dari kantor kelurahan hingga persawahan menjadi saksi semangat nasionalisme yang hidup di tengah masyarakat.
Pesan Lurah Lutfianti: Nasionalisme Lewat Kebersamaan
Kepala Kelurahan Kalianyar, Lutfianti, S.E., membuka acara dengan sambutan yang menyentuh hati. Ia menekankan bahwa jalan sehat bukan sekadar olahraga, melainkan simbol silaturahmi, solidaritas, dan cinta tanah air.
“Kami ingin masyarakat ikut merasakan kegembiraan, menghidupkan pelaku usaha kecil untuk bisa menjual dagangannya dan mendapatkan rejeki, menjaga kesehatan, dan menumbuhkan rasa nasionalisme,” ujar Lutfianti dengan penuh semangat.
Tak hanya itu, Lutfianti juga mengajak warga untuk menjadikan momen kemerdekaan sebagai titik balik dalam memperkuat persaudaraan dan menggerakkan ekonomi lokal.
Doorprize dan Kejutan yang Menghangatkan Hati
Panitia menyiapkan beragam hadiah menarik, dari peralatan rumah tangga hingga uang tunai. Sorak-sorai menggema saat undian diumumkan. Tiga peserta beruntung membawa pulang hadiah utama:
- Juara III: Rp500.000
- Juara II: Rp750.000
- Juara I: Rp1.000.000
Kisah Nur 'izza Safitri. Salah satu momen paling mengharukan datang dari Nur 'izza Safitri, pemenang hadiah utama. Meski mengalami patah kaki dan hanya bisa mengikuti acara dengan sepeda listrik, ia tetap hadir dan memberi semangat kepada warga.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas keberkahan hadiah ini. Saya hanya berdoa agar tidak mengecewakan anak saya,” tuturnya sambil memeluk Maya, sang anak yang ternyata menjadi pemilik undian utama. Terima Kasih panitia, terima Kasih Bu Lurah, ucapnya tulus.
Pelukan itu menjadi simbol harapan, cinta, dan kebersamaan yang melampaui keterbatasan fisik.
Simbol Kepemimpinan yang Menyatukan
Kegiatan bertajuk “Mlaku Bareng Lurahe” ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang hangat dan inklusif mampu menyatukan warga. Linawati, kader PKK, menyebut bahwa Lutfianti adalah sosok lurah perempuan yang tegas namun penuh empati.
“Meski dipimpin seorang wanita, tapi mampu menyatukan warganya,” ujar Buadi, peserta jalan sehat.
Gotong Royong dan Swadaya: Kunci Kesuksesan Acara
Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemerintah Kelurahan, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat melalui swadaya murni. Semangat gotong royong menjadi fondasi utama keberhasilan kegiatan.
Kenangan Manis yang Abadi
Sebagai penutup, warga berkumpul untuk berfoto bersama, mengabadikan momen penuh keceriaan. Jalan sehat ini bukan hanya perayaan kemerdekaan, tetapi juga perayaan solidaritas dan harapan.
Merayakan Kemerdekaan, Menyatukan Hati. Kegiatan ini membuktikan bahwa nasionalisme tak selalu harus megah. Ia bisa hadir dalam langkah sederhana, dalam pelukan hangat, dan dalam tawa warga yang berjalan bersama. Di Kalianyar, kemerdekaan dirayakan dengan cara yang paling manusiawi: penuh cinta, semangat, dan kebersamaan.
(Alif Hakim - ARYA)